Unconditionally

Ketika jalan yang kita inginkan sudah diberika oleh Tuhan lantas apa lagi yang harus kita tunggu untuk mengambil kesempatan baik itu

ya fikiran pertama itulah yang membuat saya mengambil keputusan besar
mengambil kesempatan yang sebenarnya saya impikan dan Tuhan memberikannya
saya lah orang beruntung sedunia ketika tahu kesempatan baik itu ada didepan mata
siapa sih yang tidak ingin keinginannya terkabulkan dengan cepat oleh Tuhan?
tak semua mendapatkan itu? jadi mengapa saya tidak mengambilnya?

kadang keberuntungan memang tidak dapat diprediksi kapan, kenapa dan kepada siapa ia akan datang?
lagi-lagi semua sudah ditetapkan oleh Tuhan
Tangan Tuhan tidak akan lepas dari apapun, bahkan kepada orang yang tidak memegang tangan Tuhan itu sendiri

Sekarang saya akan membicarakan tentang Takdir
dalam islam ada salah satu rukun iman yang terakhir yaitu iman atau percaya kepada takdir (qada & qadar).
percayakah kalian dengan takdir?
bagi yang mempunyai takdir baik dalam hidupnya mungkin akan segera mengatakan "ya saya percaya", namun bagaimanakah bagi mereka yang mempunyai takdir buruk? pernahkah kalian memikirkan itu?
siapa yang ingin mempunyai jalan kehidupan yang tidak mulus?
jika kalian berada di takdir yang tidak baik, apakah kalian akan ikhlas atau bahkan mengeluh terus-terusan atau bahkan sampai tidak percaya takdir yang dituliskan oleh Tuhan?

ketika kalian tahu kehidupan yang saat ini kalian jalani adalah kehidupan dimana yang tidak kalian harapkan dan bahkan yang tidak kalian inginkan atau bahkan yang tidak pernah terfikirkan sebelumnya? bagaimana? apa yang akan kalian lakukan? bisakah kalian menjawab nya dengan tulus ikhlas? berat bukan menjalaninya?